PANGANDARAN JAWA BARAT - Sebagai orang baru di dunia perpolitikan, walaupun dalam perhitungan sementara dari hasil Pileg 14 Februari 2024 kemarin, saya dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Pangandaran mendapatkan suara terbanyak, namun jikalau untuk bakal calon di pemilihan kepala daerah tahun 2024 mendatang, merasa belum waktunya...ya karena dari introspeksi diri saya merasa banyak kekurangan, tapi Jika ketua menugaskan saya wajib melaksanakannya.
Demikian dikatakan Citra Pitriyami SH Caleg terpilih dapil 1 kec Sidamulih Parigi dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Pangandaran saat diwawancarai oleh media Indonesiasatu.co.id di kediamannya Karangbenda Parigi, Sabtu (23/03/2024).
Disampaikannya bahwa, kira-kira dua hari setelah perhitungan suara, ketua DPC PDI Perjuangan, Bapak H Jeje Wiradinata menelpon saya "Cit kamu siap engga maju pilkada"
Karena pada waktu itu posisi saya baru bertarung, cape keneh abi teh, tapi tiba tiba pak ketua meminta saya untuk siap ga kamu maju pilkada, waktu itu saya menjawab "pak ketua, kalo ada yang lain kenapa tidak yang lain, yang siap materi dan lain-lainnya.
Juga dalam rapat internal sempat dibahas bahwa Bapak Ketua menginginkan agar pencalonan diisi oleh kader partai sendiri, yang akhirnya beliau menugaskan saya, pak Asep Noordin ketua dewan, pak Iwan M Ridwan, sama Joane Irwan Suarsa.
"Tugas pertama yang dari internal itu hanya memasang baligho/gambar "katanya",
Baca juga:
Kamijo Bangga Dengan Presiden Jokowi
|
Untuk maju di pilkada 2024 mendatang, pertama saya merasa ragu ...ya karena kemampuan saya apa sih, saya kan budak kamari sore lah, masih perlu banyak belajar lagi, intinya saya masih banyak kekhawatiran, jikalau jadi pemimpin apakah saya akan mampu engga, gitu loh !
waktu ditanya oleh pak ketua, saya menjawab kalau boleh" yang lain saja lah pak, yang lebih mumpuni dalan segala hal" walau pada akhirnya kalo memang tidak ada kader yang lebih maksimal mun cenah Bu citra lebih bagus dan ditugaskan partai...ya saya harus siap " ucapnya",
Lanjut Citra, pemasangan baligho sekarang mah sipatnya hanya tebar pesona yang masih dalam konteks penjajakan, mungkin nanti kan ada penilaian tentang siapa kira kira yang memiliki segala kelebihan dengan rating paling tinggi.
Jika wartawan bertanya saya siap apa belum untuk maju di pilkada pangandaran 2024 mendatang ? saya memang belum siap "jawab Citra", tapi jikalau Partai tetap menugaskan saya untuk maju pilkada, sebagai petugas partai memang mau tidak mau saya harus siap.
Pertama tama pak ketua menugaskan kita empat orang dari internal untuk memasang gambar, kedua harus turun ke lapangan, tapi saya mah turun ke dapil saya aja dulu, maklum jika untuk turun ke dapil lain saya masih belum pede, takut dibully, keramaian itu menjadikan beban berat buat saya.
Memasang baligho itu kan tugas partai juga, sebagai kader partai memang saya harus siap walaupun saat ini sebenarnya saya belum siap masih ragu-ragu banyak pertimbangan nya...ya karena saya masuk dunia politik baru 6 tahun, jadi anggota DPRD ge baru mau yang kedua periode, saya masih perlu banyak belajar lagi lah "katanya",
Menutut Citra, yang ngundang agar saya sosialisasi ke dapil lain pun sudah banyak...ya karna memang tugas dari beliau sosialisasi pun harus sekabupaten ke dapil lain, tapi sampai saat ini saya belum melakukannya, hanya gambarnya saja yang baru terpampang di luar dapil saya.
Walaupun memang udah ada beberapa undangan yang memang meminta saya untuk turun ke dapil lain, tapi saya belum turun, ya karena disitu ada beban berat buat saya : khawatir disaat mereka sudah lebih tertarik ke saya namun pencalonan saya tidak berlanjut.
Misal, saat bertemu dengan konstituen, sering mereka berkata, oh Bu citra ayo Bu citra harus berani maju nyalon bupati. Dengan begitu mereka kan punya harapan besar, sedangkan sayanya saja belum begitu siap untuk maju. Yang saya pikirkan perasaan mereka nantinya gemana gitu, khawatir disaat mereka sudah sangat tertarik ke saya dengan harapan besar, ternyata saya tidak maju karena SK Calon diberikan pada orang lain, itu yang menjadi beban berat sampai saat ini "kata Citra",
Sebenarnya diawal saya sudah menolak tapi pak ketua menghardik " masang gambar gambar wae mani hese maneh, saya dengan sigap "siap laksanakan pak ketua" akhirnya saya masang gambar juga "ujarnya". (Zesykha M)